Jumat, 20 Maret 2009
Kabupaten Bandung Barat Menuju Negeri Harapan yang Makmur Sejahtera
Mewujudkan Bandung Barat Smart Infrastruktur
Oleh HARJOKO SANGGANAGARA
Berbagai persoalan yang mendera Kabupaten Bandung Barat sebaiknya diselesaikan dengan solusi teknologi terkini. Solusi itu membutuhkan infrastruktur digital terpadu yang berbentuk smart infrastruktur. Pada prinsipnya Bandung Barat Smart Infrastruktur ( BBSI ) merupakan sistem City Area Network ( CAN ). Yang berbentuk wahana komunikasi terpadu dalam wujud voice, video dan data yang menghubungkan data center dengan berbagai SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan fasiltas umum dengan menggunakan peralatan monitoring. Seperti CCTV, sensor polusi, serta peralatan komputer beserta pendukung lainnya. Selain itu BBSI juga mencakup sistem pengelolaan kependudukan, kepegawaian, pendapatan daerah, even olah raga dan business services, baik melalui website maupun melalui kehadiran di pusat layanan satu atap. Infrastruktur yang berupa jaringan itu diharapkan juga mampu menjadi sistem monitoring yang digunakan untuk memantau arus lalu lintas, pusat perdagangan, even olah raga, rumah sakit, cuaca, dan lain-lain.
Untuk mewujudkan BBSI diperlukan inovasi teknologi produk lokal namun berstandar internasional. Dan perlunya pemberian insentif berupa pengurangan pajak bagi perusahaan yang telah mengadakan riset di bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang mendukung terwujudnya BBSI. Untuk digarisbawahi, BBSI yang merupakan prinsip kota cyber harus dirancang sesuai dengan proyeksi dan standarisasi pemerintah pusat. Dimana konsepnya menggambarkan kawasan dengan infrastruktur teknologi informasi yang memadai baik dari sisi konektivitas jaringan terpadu, kapasitas bandwidth, Internet nirkabel dan kabel, infrastruktur serat optik serta sarana pusat riset yang melibatkan perguruan tinggi dan pengusaha swasta. BBSI juga harus mampu mempertemukan penyedia infrastruktur TIK atau aplikasinya dengan para konsumen dari berbagai segmen dan aneka industri. Diharapkan kawasan pemukiman modern Kota Baru Parahyangan bisa menjadi stimulus cyber estate sekaligus embrio bagi perwujudan BBSI. Konsep cyber estate lebih realistis dan menguntungkan karena produsen aplikasi TIK bisa langsung memasarkan atau menguji produknya dalam satu kawasan. Berkaitan dengan aktivitas riset TIK, sebaiknya sejak dini pemerintah Kabupaten Bandung Barat gencar menawarkan lahan kepada perusahaan internasional dan lokal untuk membangun pusat risetnya.
Tak bisa dimungkiri bahwa penduduk Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah sekitar 1,5 juta jiwa yang tersebar di 15 Kecamatan membutuhkan sistem pengelolaan data kependudukan dan potensi daerah dengan tingkat reliabilitas atau keandalan yang tinggi. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan maupun kekeliruan dalam mengantisipasi masalah sosial-ekonomi. Betapa pentingnya meningkatkan reliabilitas data kependudukan. Sehingga setiap saat dalam kondisi apapun data tersebut bisa diakses dan diperbaharui secara cepat dan cermat. Sehingga tercipta efektifitas pelayanan data kependudukan beserta derivatifnya secara optimal. Aspek TIK bisa memperbaiki berbagai praktik pelayanan publik dalam kondisi normal maupun darurat. Selain itu berbagai potensi di 15 Kecamatan yang sangat beragam bisa diintegrasikan dengan sebuah sistem yang berbasis internet yang lazim disebut e-Government (e-Gov). Dengan sistem itu milestone proses pengelolaan wilayah dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Yang tidak boleh dilupakan bahwa BBSI juga memiliki fungsi yang penting untuk menunjang operasionalisasi Sarana Olah Raga ( SOR ) bertaraf dunia untuk penyelenggaraan even olah raga regional, nasional, bahkan internasional. Hal itu karena daerah ini memiliki fasilitas infrastruktur pengairan yang sangat memadai, yang berhubungan dengan olah raga air seperti: wind surfing, dayung, ski air dan lain-lain. Keberadaan infrastruktur pengairan dalam bentuk waduk atau bendungan itu juga terkait erat dengan kegiatan rekreasi saat pasca pesta olah raga dan menjadi salah satu daya tarik untuk pertumbuhan ekonomi. Berbagai kajian juga telah merekomendasikan bahwa lokasi SOR terpadu propinsi Jabar yang berkaitan dengan jenis oleh raga air, gunung dan sejenisnya sebaiknya berada di Kabupaten Bandung Barat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar